Khasiat Buah Tin

Berikut ini firman Allah SWT dan sabda Nabi SAW

Allah swt berfirman,

 ” Demi buah tin dan buah zaitun, demi gunung thursina,” (at-Tin: 1-2)

Abu Darda radhiallahu’anhu  meriwayatkan bahwa Nabi bersabda :

 “Sekiranya kukatakan ada buah-buahan yang turun dari surga maka itulah buah tin. Sebab, buah-buahan surga itu tanpa biji. Makanlah ia, karena ia dapat menghentikan wasir dan bermanfaat menyembuhkan encok“  (Dituturkan oleh Ibnu Qayyim dalam Zaadul Ma’aad )

Kandungan Nutrisi Buah Tin 

Hmm, itu sudah ada sejak 1.400 tahun yang lalu. Hmm, lalu apa saja kira-kira kandunga nutrisi buah zaitun? Lihatlah betapa banyaknya kandungan nutrisi yang terdapat di dalam buah tin. Adapun kandungannya per 100 gram, yaitu:

   1. Nutritional value per 100 g (3.5 oz)

   2. Energy 250 kcal 1040 kJ

   3. Carbohydrates 63.87 g

   4. Sugars 47.92 g

   5. Dietary fiber 9.8 g

   6. Fat 0.93 g

   7. Protein 3.30 g

   8. Thiamine (Vit. B1) 0.085 mg 7%

   9. Riboflavin (Vit. B2) 0.082 mg 5%

  10. Niacin (Vit. B3) 0.619 mg 4%

  11. Pantothenic acid (B5) 0.434 mg 9%

  12. Vitamin B6 0.106 mg 8%

  13. Folate (Vit. B9) 9 μg 2%

  14. Vitamin C 1.2 mg 2%

  15. Calcium 162 mg 16%

  16. Iron 2.03 mg 16%

  17. Magnesium 68 mg 18%

  18. Phosphorus 67 mg 10%

  19. Potassium 680 mg 14%

  20. Zinc 0.55 mg 6%

Manfaat Buah Tin Bagi Kesehatan

Professor J. A. Vinson, U of Scranton, USA menyebutkan bahwa buah Tin tidak mengandung garan, lemak dan kolesterol, tetapi mengandung lebih tinggi kalium, serat dan zat besi. Hasil penelitian dalam 100gram buah Tin, mengandung 20% daripada keperluan zat serat seharian untuk tubuh kita. Dari jumlah tersebut, lebih 28% adalah jenis serat terlarut.

1. Mengobati wasir, hal itu dikarenakan buah ini berfungsi melancarkan (buang air besar) dan menahannya.
2. Mengobati encok – meresapnya asam garam (urat) dalam persendian bisa dibuktikan dengan penjelasan berikut.Encok disebabkan oleh berlebihan makan daging merah yang menyebabkan kerusakan asam amino, yaitu asam sel somatic. Buah tin memiliki kaitan dengan enzim yang khusus mengubah trimethyl menjadi asam folat. Enzim yang biasanya bekerja dalam satu sisi saja maka ia bekerja dalam dua sisi sehingga seimbang. Oleh karena itu, obat-obatan dari luar melemahkan enzim, tetapi buah tin bisa menormalkan kinerja enzim.
3. Buah tin kering terkaya akan serat, tembaga, mangan, magnesium, kalium, kalsium, dan vitamin K, relatif diperlukan terhadap kebutuhan tubuh manusia.  
4. Buah tin karena kaya kandungannya akan serat, maka mampu mengurangi berat badan. Oleh karena itu Buah tin sangat sesuai mengatasi masalah berat badan.
5. Buah tin juga kaya dengan vitamin A dan B serta kadar tertentu dari vitamin C. Dan mengandung garam pokok seperti: Kalsium, fosfor, zat besi yang membangun pertumbuhan badan dan pembangkit tekanan darah.
6. Kandungan-kandungan buah tin seperti serat, kalium, dan magnesium dapat mengurangi serangan angin dan mampu mengontrol tekanan darah tinggi.
7. Dalam sebuah studi, 40 gram bagian buah tin kering (dua ukuran medium tin) menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam kapasitas antioksidan plasma dalam darah.
8. Gabungan zat yang terkandung dalam buah tin yaitu serat yang tinggi dan karbohidrat dalam bentuk yang ringkas, yaitu glukosa dan fruktosa mampu mengontrol kadar gula darah seseorang.
9. Hasil penelitian dalam 100 gram buah Tin, mengandung 20% daripada kebutuhan zat serat harian tubuh kita. Dari jumlah tersebut, lebih 28% adalah jenis serat terlarut. Penelitian menunjukkan, bahwa serat terlarut bisa membantu gula dalam darah dan mengurangi kolesterol dalam darah dengan mengikatnya di dalam saluran pencernaan, manakala serat tidak larut, dapat melindungi dan mencegah kanker usus besar (koion) .  
10. Tin memiliki jumlah yang lebih kecil dari banyak nutrisi lain, ia memiliki efek pencahar dan mengandung banyak antioksidan, merupakan sumber yang baik flavonoid dan polyphenol.
11. Kandungan serat yang terdapat di dalam buah tin dapat memperlahan proses penyerapan glukosa di usus kecil, untuk itu sangat cocok bagi penderita penyakit kencing manis.  
12. Buah tin dipergunakan sebagai bahan pelancar (laxative), penahan sakit dan unsur perkumuhan air kencing (diuretik).
13. Buah tin mengandung khasiat yang tinggi jika dibandingkan dengan buah-buahan yang lain, ia tidak mengandung garam, lemak dan kolesterol, tetapi mengandung lebih tinggi kalium, serat dan zat besi.
14. Buah Tin dipercayai mempunyai bahan yang dapat melawan kanker, ia mengandung "polyphenols" yang tinggi berfungsi sebagai antioksidan yang amat penting bagi tubuh, karena dapat berfungsi sebagai free radical dalam tubuh yang menyebabkan kanker.  
15. Buah Tin juga mengandung unsur lain yang menjadi bahan anti kanker, yaitu "benzaldehyde" dan "coumarins". "Benzaldehyde" telah terbukti mampu bertindak sebagai bahan anti tumor sedangkan "coumarins" adalah untuk merawat kulit dan kanker prostate.
16. Buah tin telah dikenal kemujarabannya oleh ahli pengobatan tradisional pada dekade terakhir ini, khususnya pengobatan herbal, dan diakui secara medis menyembuhkan berbagai penyakit seperti: Mengobati luka-luka, borok, flu burung, maag, gangguan sirkulasi menstruasi pada wanita dan luka bakar.
17. Buah tin kering mengandung kadar gula tinggi, dan sangat bagus dikonsumsi oleh anak-anak, orang diet dan olahragawan, tetapi hendaknya dihindari oleh penderita gula tinggi dan kolesterol.
18. Buah tin mengandung kalium, omega tiga dan omega enam yang berfungsi untuk menjaga tekanan darah tinggi dan serangan jantung koroner.
19. Kandungan coumarin dalam buah tin dapat mengurangi risiko kanker prostat. Buah tin juga mengandung kalsium untuk mencegah osteoporosis dan membantu meningkatkan kepadatan tulang.
20. Kandungan kalsium yang tinggi membuat buah tin dapat dimakan sebagai alternatif asupan kalsium bagi orang yang alergi terhadap produk susu.
21. Kandungan trytophan-nya dapat menghindari insomnia dan membuat kualitas tidur yang baik.
22. Pektin yang terdapat di dalam buah tin pun dapat membantu mengurangi kolesterol darah.
23. Buah tin sangat efektif untuk proses penurunan berat badan karena kaya serat.
24. Jika dikonsumsi secara rutin, dapat membantu mengurangi risiko kanker payudara dan kanker usus besar.
25. Rajin mengkonsumsi buah tin dapat mengurangi kelelahan, meningkatkan daya memori otak, dan mencegah anemia.
26. Efek pencahar yang terkandung dalam buah tin dapat membantu mengobati sembelit kronis.
27. Buah tin kaya akan fenol dan benzaldehid yang berguna sebagai zat anti tumor serta dapat membunuh mikroorganisme penyebab penyakit, jamur, virus dalam tubuh manusia.
28. Selain buahnya, daunnya juga memiliki manfaat. Beberapa manfaatnya yaitu untuk obat kencing batu, diabetes, dan asam urat.
29. Rebus lima ruas daun tin, lalu diminum airnyai. Air rebusan tersebut dapat membantu pasien diabetes mengurangi jumlah asupan insulin dan infeksi ginjal.

Bagaimana? Sangat banyak sekali bukan? Itulah 29 Manfaat Buah Tin Bagi Kesehatan yang bisa anda peroleh, semoga bermanfaat bagi para pembaca semua. Baca juga 10 Manfaat Buah Nangka Bagi Kesehatan.

Read More

Buah Nadir - Utusan Malaysia

  

Sekadar menyebut beberapa contoh pernahkah anda mendegar buah kenerak atau cermai belanda. Kalau ada yang pernah mendengarnya pun berapa ramai?

Namun di sebalik itu, ia bukan halangan bagi Institut Penyelidikan dan Kemajuan Pertanian Malaysia (MARDI) untuk mengangkat semula kepentingan buah nadir ini dalam kehidupan.

Ini kerana, kajian menunjukkan buah nadir mempunyai pelbagai khasiat yang boleh dimanfaatkan dalam penjagaan kesihatan.

Usaha MARDI tersebut diterajui oleh Pusat Penyelidikan Sumber Strategiknya menerusi tiga program utama yang memfokuskan kepada sumber biologi (agrobiodiversiti), persekitaran pertanian dan juga pengurusan tanah.

Menerusi program agrobiodoversiti, ia melibatkan empat tumpuan kajian iaitu konservasi bank gen biji benih yang dilaksanakan sejak 1990-an bank gen ladang atau germplasma.

Kajian lain ialah mikroorganisma, kajian artropoda (serangga) dan juga kajian kimia.

Menurut Pengarahnya, Dr. Mohd. Norowi Hamid, penyelidikan mengenai kepelbagaian biologi buah-buahan nadir di MARDI bermula sejak tahun 1985 dan masih aktif sehingga kini.

“Tujuan utama penyelidikan ini ialah mengumpul dan memulihara sumber genetik daripada diancam kepupusan yang disebabkan pembangunan yang tidak terancang untuk kawasan perumahan dan perindustrian,” ujarnya.

Beliau menyatakan demikian dalam satu taklimat media di Serdang baru-baru ini yang turut dihadiri Timbalan Pengarahnya, Dr. Mohd. Shukri Mat Ali dan Pegawai Penyelidik (Taksonomi dan Anatomi Tumbuhan), Mohd. Norfaizal Ghazalli.

Benih buah-buahan nadir tersebut diperoleh menerusi aktiviti ekspedisi atau pengumpulan dari pelbagai kawasan seluruh negara seperti hutan, dusun dan kebun kecil. Benih tersebut kemudian disimpan secara ex situ di dalam bank gen ladang (germplasma) di beberapa stesen MARDI iaitu Serdang (Selangor), Jerangau dan Kemaman (Terengganu), Jelebu (Negeri Sembilan), Kuala Kangsar (Perak), Sintok (Kedah) serta Bukit Ridan (Pahang).

Menurutnya, sehingga ke hari ini, terdapat lebih 150 spesies buah-buahan nadir yang disimpan di bank gen ladang MARDI.

Selain itu, pencirian dan penilaian ke atas kesemua aksesi atau kutipan spesies dalam koleksi mahupun yang terdapat di kampung juga dijalankan dengan tujuan untuk mengenal pasti variasi spesies yang berpotensi dikomersialkan dan diperkenalkan kepada petani untuk tanaman secara berskala lebih tinggi.

Stesen MARDI Serdang sahaja mempunyai kawasan bank gen ladang buah-buahan seluas 43.5 ha (108 ekar).

Bank gen ladang itu terletak di kawasan Serdang A termasuk agropelancongan dan juga di Jalan Puchong.

Terdapat sebanyak 15 spesies utama buah nadir dan 153 spesies-spesies lain dipulihara di situ sejak tahun 1985.

Aksesi kuini sebagai contoh mempunyai jumlah yang tertinggi (100 aksesi) diikuti oleh cerapu, binjai, bacang, pulasan dan lain-lain spesies durian.

Arboretum A, B dan C merupakan koleksi buahan nadir utama di kawasan berkenaan, merangkumi sejumlah 26 genus utama dan 116 spesies yang dikumpulkan dari seluruh pelosok negara dan koleksi dari hutan simpan di negara ini.

Kedudukan Malaysia sebagai sebuah daripada 12 negara mega-kepelbagaian biologi di dunia kerana mempunyai kepelbagaian flora serta fauna yang tinggi merupakan satu kelebihan.

Daripada jumlah keseluruhan kepelbagaian biologi, Malaysia mempunyai kadar kepelbagaian spesies buah–buahan yang tinggi yang terdiri daripada buah-buahan tropika dan buah-buahan nadir.

Adalah dianggarkan terdapat kira-kira 370 spesies buah-buahan tropika di negara ini.

Dari sudut pengelasan, spesies buah–buahan ini boleh dikategorikan sebagai nadir dan liar.

Spesies buah-buahan utama telah didokumentasikan yang kebiasaannya dimakan dan ditanam secara komersial serta mempunyai kepentingan ekonomi.

Sebanyak 16 spesies buah-buahan telah dikelaskan sebagai spesies buahan utama dan telah dieksploitasi secara meluas di pasaran tempatan antaranya durian (Durio zibethinus), rambutan (Nephelium lappaceum), nangka (Artocarpus heterophyllus), cempedak (Artocarpus cempeden var. integer) dan dokong (Lansium domesticum).

Buah-buahan nadir pula merupakan spesies yang kebanyakannya terdapat liar di hutan dan ada juga ditanam di sekitar kawasan rumah atau dusun kecil di kawasan kampung serta tidak ditanam secara komersial.

Walau bagaimanapun, buah-buahan ini kurang didokumentasikan secara sistematik.

Pengeluaran hasil buah-buahan ini juga agak terhad kerana pokoknya tidak banyak ditanam dalam skala yang besar. Pokok ini mempunyai corak berbuah yang bermusim misalnya kundang, kuini, terap dan durian hutan serta ada yang tidak bermusim seperti cermai belanda dan cerapu.

Bagi setiap jenis buah-buahan nadir terdapat banyak variasi daripada segi saiz, warna isi dan juga rasa. Misalnya seperti buah binjai yang berbeza daripada segi saiz, warna kulit dan rasanya.

Buah-buahan ini selalunya dimakan segar dan digunakan secara tradisional sama ada sebagai bahan masakan atau produk makanan kegunaan keluarga.

Buah-buah nadir yang muda (belum ranum) boleh dimasak dijadikan gulai seperti bacang, cerapu atau dibuat kerabu.

Buahnya juga boleh diproses dibuat jus, jeruk dan dikeringkan untuk dijadikan perisa dalam masakan masyarakat tempatan. Selain buah, biji bagi sesetengah spesies buahan ini juga boleh dimakan.

khasiat ubatan

Buah-buahan nadir juga mempunyai khasiat ubatan seperti belimbing buluh petai dan seperti jering yang dimakan untuk mengawal darah tinggi.

Terdapat juga spesies buah liar yang digunakan untuk membantu mengawal pertumbuhan sel kanser seperti kenerak kerana mempunyai potensi sebagai bahan antitumor atau antikanser.

Buah-buahan nadir dari kawasan tropika semakin mendapat tempat dalam penyelidikan sama ada dalam bidang farmaseutik, kosmeseutikal mahupun untuk keperluan nutrisi.

Kebanyakan spesies buah-buahan nadir ini mempunyai potensi sebagai sumber bahan kimia semula jadi yang bermanfaat kepada kesihatan iaitu contohnya mengandungi alfa-karoten dan betakaroten yang baik untuk kesihatan mata.

Selain itu, spesies buah-buahan nadir ini mempunyai kandungan sebatian polifenol, vitamin C, asid lemak, garam mineral, dan asid amino yang tinggi.

Buah-buahan nadir yang biasanya terdapat di Malaysia adalah asam, bacang, bambangan, cerapu, durian, jambu, jering, kuini, pulasan dan sala.

Buah-buahan nadir ini ditanam untuk kegunaan seharian sebilangan penduduk kampung dan ditanam dalam keadaan asalannya iaitu liar.

Spesies ini cenderung untuk terdedah kepada pengurangan kepelbagaian genetik dan usaha untuk dokumentasikan amat perlu. Ini bertujuan mempelbagaikan dan meningkatkan varieti dan kultivar untuk kegunaan makanan dan kajian masa hadapan khususnya pembaikbakaan varieti buah-buahan baru yang berhasil tinggi, berkualiti dan tahan penyakit atau perosak serta tahan kepada perubahan cuaca melampau.

Pada masa kini, taburan spesies buah-buahan nadir adalah semakin berkurangan dan hanya mampu ditemui dalam jumlah yang agak sedikit.

Kebanyakan spesies ini juga sedang diancam kepupusan disebabkan oleh pelbagai faktor, seperti kemusnahan alam sekitar, perubahan cuaca melampau serta pembukaan kawasan untuk perumahan dan perindustrian akibat arus pemodenan negara.

Pada ketika ini, kajian mengenai spesies ini dilakukan untuk menentukan corak taburan, kepelbagaian dan juga kaedah yang bermanfaat untuk mengoptimumkan penggunaan sumber genetik yang sedia ada.

Ahli sains di seluruh dunia kini semakin giat melakukan proses inventori untuk menjejaki status asas kepelbagaian biologi di habitat liar yang mungkin boleh dijadikan sumber berpotensi untuk makanan penduduk dunia pada masa hadapan.

Dokumentasi

Proses dokumentasi dan penjejakan punca kepelbagaian sumber genetik pertanian ini amat penting supaya petani dapat memanfaatkan sumber genetik yang berpotensi ini untuk sumber baru makanan, mengurangkan ancaman terhadap hakisan sumber genetik, dan perkongsian maklumat mengenai kepentingan spesies tersebut.

Kepelbagaian sumber genetik pertanian ini terutamanya spesies pilihan petani (aksesi elit) menunjukkan kepelbagaian genetik yang amat berharga dalam usia ribuan tahun.

Proses pemerhatian morfologi, pemilihan semulajadi, pertukaran sumber genetik dan pembaikbakaan secara informal oleh petani sedia untuk dieksploitasi potensinya bagi kepentingan masyarakat.

Justeru, usaha sedang dan akan terus dijalankan oleh MARDI melalui Pusat Penyelidikan Sumber Strategik untuk memulihara sumber genetik buah-buahan nadir dan liar agar ia tidak pupus ditelan zaman.

Buah-buahan ini dipulihara secara hidup iaitu ditanam di ladang-ladang atau dipanggil germplasma (janaplasma) di pelbagai lokasi di seluruh negara (stesen-stesen MARDI) seperti di Jerangau, Kemaman, Sintok, Jelebu dan juga di Serdang.

Pengumpulan dan pemuliharaan untuk makanan dan pertanian di negara ini akan dapat diwarisi zaman berzaman untuk generasi akan datang.

Spesies buah-buahan nadir merupakan spesies yang semakin mendapat perhatian dalam kalangan saintis tempatan.

Jika pada masa dahulu, kebanyakan buah-buahan nadir ini hanya di tanam di kebun kecil untuk mendapatkan buahnya bagi makanan sahaja, kini senario ini semakin berubah.

Di Malaysia, spesies buah nadir yang semakin mendapat tempat bagi proses komersial adalah ara (Ficus spp.), asam gelugur (Garcinia atroviridis), ceri Terengganu (Lepisanthes fruticosa), durian hutan (Durio spp.). kedondong (Spondias cytherea), pulasan (Nephelium ramboutan-ake), sukun (Artocarpus altilis) dan pinang (Areca catechu).

Selain itu, terdapat juga spesies buah nadir lain yang dikategorikan sebagai berpotensi untuk dikomersialkan seperti kundang, jambu bol, bidara dan nona.

Spesies ini mengeluarkan buah secara bermusim dan penanaman untuk spesies tersebut secara skala yang besar pada masa kini semakin bertambah.

Dalam pada itu, MARDI merancang memperhebatkan penyelidikan mengenai buah nadir dan akan membuat permohonan untuk menambah peruntukan dalam Rancangan Malaysia Kesebelas.

Kajian termasuk meneroka khasiat buah nadir dan mengumpul maklumat pengetahuan tradisional menerusi pelbagai sumber.

Read More

Run Walk Run: It began in 1974 - Jeff Goloway

Run Walk Run: It began in 1974

I was asked to teach a class in beginning running a few months after opening my specialty running store, Phidippides in 1973. Through this class I saw an opportunity to help non-runners enjoy the benefits of running.  Since business was slow at the store, I also wanted to increase the number of potential customers.

During the class I discovered that none of my students had been running for at least five years.  About one third had never done any regularly scheduled exercise during their lifetime. During the first lap around the track I realized that walk breaks would be crucial if I wanted each class member to finish either a 5K or 10K without injury or exhaustion.

As I ran with each group, I focused on breathing rate. The “huff and puff” rule emerged: when you hear huffing and puffing, take more frequent walk breaks and slow the pace.

Throughout the first class, I adjusted the Run Walk Run amounts so that each person felt successful in completing the distance – which gradually increased during one run each week. Most admitted that they started to look forward to each run because of the improved attitude during and afterward.

At the end of the 10 week term was the “exam”: either a 5K or a 10K. Each student finished!  When I polled each at the end I received my best reward: none of them had been injured!

During the next two years, I experimented with various ratios of walk breaks as I worked with beginning runners at my store. In 1976, Galloway Training Program began. I continued to find that walk breaks could almost eliminate injury.

Many of the veteran marathoners refused to take walk breaks at first. As the former beginners moved into longer distance events such as marathons, they continued to adjust to walk breaks and started to record faster times than the veterans. This led to the use of walk breaks in all pace groups.

Principles behind Run Walk Run:

• Continuous use of a muscle will result in quicker fatigue

• The longer the run segment, the more fatigue

• Run Walk Run is a form of interval training

• Conservation of resources

• Quicker recovery

• Less stress on the “weak links”

• Ability to enjoy endorphins

• Reduce core body temperature

The Galloway Run Walk Run method

• A smart way to run – by giving you congnitive control over each workout.

• Allows you to carry on all of your life activities – even after long runs

• Motivates beginners to get off of the couch and run

• Bestows running joy to non-stop runners who had given up

• Helps improve finish times in all races

• Gives all runners control over fatigue

• Delivers all of the running enhancements without exhaustion or pain

Why do some runners have trouble taking walk breaks?

Research has shown that the lessons in the early school years are powerfully embedded in the subconscious brain. While it is natural to feel anxious and then receive negative hormones when we depart from these hard-wired patterns, concious actions can re-train this ancient brain. The cognitive focus on specific run segments/set amount of walks can hard-wire new patterns into the reflex brain. This gives you control over your attitude as you feel the positive results from using strategic walk breaks. Through the use of mantras and systematic actions, you empower the concious brain to take control. This frontal lobe component can over-ride the subconcious brain and retrain it to accept and embrace Run Walk Run.

Walk breaks…

• Speed you up: an average of 7 minutes faster in a 13.1 mile race when non-stop runners

shift to the correct Run Walk Run ratio – and more than 13 minutes faster in the marathon

• Give you control over the way you feel during and after

• Erase fatigue

• Push back your wall of exhaustion or soreness

• Allow for endorphins to collect during each walk break

• Break up the distance into manageable units

• Speed recovery

• Reduce the chance of aches, pains and injury

• Allow older or heavier runners to recover fast, and feel as good as in the younger (slimmer) days

• Activate the frontal lobe – maintaining your control over attitude and motivation

How to determine the right Run Walk Run ratio? Use the Magic Mile prediction tool.

- See more at: http://www.jeffgalloway.com/training/run-walk/#sthash.aZ7vDy4A.dpuf

Read More